Irwanto, seorang sarjana arsitektur lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Kendari, memilih jalan hidup yang tak biasa. Di saat banyak lulusan perguruan tinggi mengejar karier di kota, Irwanto justru kembali ke tanah kelahirannya di Desa Makarti Jaya dengan semangat membangun dari akar rumput. Dengan tekad kuat dan kecintaannya pada tanah desa, ia mendirikan dan memimpin Kelompok Tani Pomponangi, kelompok tani perintis yang menjadi motor penggerak pertanian terpadu di wilayah tersebut.
Sebagai Ketua Kelompok Tani Pomponangi, Irwanto dikenal tidak hanya karena kepemimpinannya yang visioner, tetapi juga karena keberaniannya menjadi petani pelopor—menginspirasi generasi muda desa untuk melihat pertanian bukan sebagai pilihan terakhir, tetapi sebagai masa depan yang menjanjikan. Ia aktif mendorong inovasi, memperkenalkan praktik pertanian berkelanjutan, dan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak demi kemajuan pertanian lokal.
Melalui Harmoni Makarti, ia turut menggagas berbagai program eduwisata berbasis pertanian yang membuka mata banyak pihak tentang potensi desa. Irwanto adalah sosok yang membuktikan bahwa kembali ke desa bukanlah langkah mundur, melainkan pijakan kuat untuk membangun masa depan yang mandiri, sejahtera, dan berdaulat atas pangan.